Friday, May 16, 2008

-busy-

sorry for not updating..sibuk la..exam la..malas..macam-macam la..erm..i was just checking my email..then found out this..mana tau bole bagi tauladan ke..wish me luck for my exams..dan kepada mereka yang turut menduduki peperiksaan..SALAM PERJUANGAN..!!

DOSA YANG LEBIH HEBAT DARI BERZINA

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan
terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada
dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir
seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya.
Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu,
tidakdapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak
hidupnya.Iamelangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa
a.s.Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka
terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu
lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya
berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya,Doakan
saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu
wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut
mengatakannya." jawab wanita cantik."Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak
Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah
berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.



Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas
hamil.

Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya
sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya.Nabi
musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan
bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam
rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil
memalingkan mata karena jijik.



Perempuan berewajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu,hancur
luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar
dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia tak tahu
harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana
lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana
pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar
dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya,
Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu
bertanya, "Mengapa engkau menolak

seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu
dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah
yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka
Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.



"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista
itu?"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian
penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk
menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk
memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa
menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa
penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu
tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.Berarti ia seakan-akan
menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan
tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang
yang bertobat dan menyesali

dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya
dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah
sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. Dikutip dari buku 30
kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy)

No comments: